Apa itu Desain User Experience (UX)

Agung Sadewo Parmanto
4 min readJul 8, 2020

Kalian pernah mendengar ga sih user experience ataupun user interface? user experience adalah pengalaman user ketika menggunakan sebuah aplikasi untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.

Perancangan User Experience

Jadi dalam perancangan user experience itu terbagi menjadi 4 bagian yaitu :

  1. Thingable : perancangan yang berdasarkan benda benda yang ada di sekitar kita seperti pintu, kipas, payung, dll.
  2. Individual : perancangan yang melibatkan pengguna itu sendiri seperti pakaian.
  3. Sosial : perancangan yang dimana apakah aplikasi tersebut terdapat interaksi terhadap orang lain.
  4. Digital : perancangan yang memberikan pengalaman kepada user dalam bentuk aplikasi digital.

Sebelum lebih jauh kalian pernah mendengar perbedaan UI dan UX? UI merupakan desain yang membuat sebuah aplikasi terlihat estetik ketika digunakan dan nyaman untuk dilihat. Sedangkan UX merupakan sebuah pengalaman menggunakan aplikasi yang membuat user akan menggunakan aplikasi tersebut dengan nyaman dan secara terus menerus. Jadi ketika UI di dalam aplikasi tersebut itu bagus namun UX nya tidak bagus, maka aplikasi tersebut akan tidak nyaman untuk digunakan, begitupun sebaliknya.

perbedaan UI dan UX dapat dibedakan dengan elemen elemennya, berikut adalah perbedaan elemen pada UI dan UX.

UI : Interface Element

  1. Input control : button button atau form yang memudahkan user dalam penginputan data.
  2. Navigasi Komponen : slider dalam sebuah website atau aplikasi yang memberikan informasi di dalamnya.
  3. Informasional Komponen : komponen yang memberikan sebuah informasi atau sebuah penjelasan dari sebuah menu.
  4. Container : container berisikan isi isi dari sebuah website seperti kumpulan form, button, link, dll.

UX : Experience Element

  1. Useful : konten yang diberikan memberikan manfaat.
  2. Useable : produk yang kita berikan user dapat mudah menggunakannya.
  3. Desireable : tampilan atau menu menu yang ditampilkan menarik perhatian user.
  4. Findable : konten yang diberikan mudah untuk dicari.
  5. Accessible : konten yang diberikan mampu di akses atau dipilih.
  6. Credible : konten yang diberikan dapat dipercaya.
  7. Valuable : konten yang diberikan memberikan nilai tambah kepada user.

Elemen Penting dalam UX Design

kemudian dari elemen elemen penting yang dibutuhkan saat membangun sebuah aplikasi, dibutuhkan sebuah metodologi dalam UX Design pertama-tama dalam membangun UX design harus memiliki kriteria sebagai berikut :

  1. Learnability : aplikasi mampu dipelajari maupun dipahami dengan mudah.
  2. Memorability : aplikasi mampu diingat dengan mudah sehingga pengguna tidak harus mengingat ingat bagaimana aplikasi tersebut berjalan.
  3. Reduce Error Rate : aplikasi harus memiliki sedikit sekali error sehingga pengguna tidak kebingungan dalam menggunakan aplikasi.
  4. Efficiency : aplikasi yang dibangun memiliki task task yang simple dan tidak menyusahkan pengguna.
  5. Subjective Satisfaction : dalam perancangan aplikasi pengguna harus merasakan kepuasan atau kesenangan disaat menggunakan aplikasi kita untuk pertama kalinya.
  6. Trust : informasi yang aplikasi berikan harus dapat dipercaya.
  7. Enjoyment : aplikasi harus membuat pengguna nyaman untuk menggunakan aplikasi kita secara terus menerus.

Pendekatan UX Design

Selanjutnya dalam pembuatan UX Design harus memiliki pendekatan seperti

  1. Plan : tahapan perancangan dimana mencari data-data, riset, dan mencari ide aplikasi yang akan dibangun.
  2. Define : mendefinisikan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan.
  3. Design : mendesain aplikasi melalui pendefinisian kebutuhan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya.
  4. Develop : tahapan pengembangan yang dilakukan dari desain yang telah dibuat.
  5. Deploy : pengimplementasian aplikasi kepada pengguna atau perilisan aplikasi kepada pengguna.
  6. Extend : tahapan lanjutan setelah aplikasi telah dibangun, untuk pengembangan selanjutnya.

Metode Pengembangan yang dipakai dalam UX Design

Adapun metode metode pendekatan dalam pengembangan sebuah aplikasi contohnya

Waterfall Approach : dalam pengembangannya waterfall dikatakan seperti air terjun jadi tahapan tahapan yang dilakukan selalu bertahap. pada pengembangan ini tahapan yang dilakukan adalah pencarian data, desain, implementasi, verifikasi, dan maintenance. tetapi sebelum ke tahap selanjutnya pengembangan harus memvalidasi tahapan tersebut.

Agile Approach : dalam pengembangannya agile merupakan pengembangan yang cepat dan secara berkala bisa dilihat setelah melakukan perancangan, pengembangan, testing, dan mereview. pengembangan aplikasi akan dilakukan lagi sehingga pengembangan aplikasi sempurna.

Lean UX : pada lean UX perancangan yang digunakan ialah desain yang dibuat dari hasil riset langsung diuji coba kepada pengguna untuk dicoba, kemudian hasilnya langsung dapat diubah pada iterasi berikutnya. pada Lean UX hal yang utama yaitu MVP (Minimum Viable Product) yaitu fitur aplikasi yang dirancang diberikan kepada pengguna.

Google Design Sprint : Perancangan ini diperuntukkan untuk sebuah perusahaan yang ingin membuat sebuah aplikasi baru. pertama Unpack yaitu sharing ide untuk memenuhi kebutuhan user, kemudian wireframing dengan menggambarkan ide-ide yang telah disalurkan, kemudian decide untuk memilih mana desain yang cocok yang digunakan, kemudian dilakukan prototype dengan membuat prototype dari pemilihan desain yang cocok, langkah terakhir yaitu validate yaitu mengetes prototipe kepada 6 sampai 20 orang untuk mengecek kecocokan dan kesalahan yang ditemukan.

--

--